TUGAS
GRAFIKA
KOMPUTER
Juanuary
R. Rengkung
12 312
383
Kelas I
semester iv
PTIK
Universitas Negeri Manado (Unima)
2014
Soal.
Penjelasan cara kerja, deskripsi, kelebihan dan
kekurangan serta link dan tanggal akses dari
-
CRT
-
LED
-
LCD
-
O/Led
-
Plasma
-
TouchScreen
Jawaban !
1. CRT
CRT (Cathode Ray Tube) merupakan monitor generasi
kedua dari monitor computer yang merupakan generasi pertama dari monitor computer
pada jaman modern. Pengertian monitor CRT secara umum adalah ‘monitor cembung’
atau ‘monitor tabung’.
Cara kerja Monitor CRT
Prinsip kerja monitor CRT adalah electron ditembakan
dari belakang tabung gambar menuju bagian dalam tabung yang dipalis elemen yang
terbuat dari bagian yang memiliki kemampuan untuk memendarkan cahaya. Sinar electron
tersebut melewati serangkaian magnet kuat yang membelok belokkan sinar menuju
bagian bagina tertentu dari tabung bagian dalam.
Begitu
sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung TV atau monitor, dia akan menyinari
lapisan berpendar, menyebabkan tempat tempat tertentu untuk berpendar secara
temporer
Setiap
tempat tertentu mewakili pixel tertentu. Dengan menontrol tegangan dari sinar
tersebut, terciptalah teknologi yang mampu mengatur pixel pixel tersebut untuk
berpendar dengan intensitas cahaya tertentu. Dari pixel pixel tersebut, dapat
di bentuklah gambar.
Teorinya,
untuk membentuk sebuah gambar, sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal dari
kiri ke kanan, menyebabkan pixel pixel tadi berpendar dengan intensitas cahaya
sesuai dengan tegangan yang telah di atur. Proses tersebut terjadi pada semua
garis horizontal yang ada pada pixel layar, dan ketika telah sampai ujung,
sinar tersebut akan mati sementara untuk mengulang proses yang sama untuk
menghasilkan gambar yang berbeda. Makanya kita dapat menonton objek yang seolah
olah bergerak di layar televise atau monitor.
Kelebihan
Monitor CRT
-
Harga relative lebih
murah
-
Warna lebih
akuran dan tajam
-
Resolusi monitor
fleksibel
-
Perawatan mudah
-
Bebas dari dead
pixel, ghosting dan viewing angle
Kekurangan monitor
CRT
-
Konsumsi listrik
yang lebih besar
-
Sinar radiasi
yang berakibat kurang baik untuk manusia, baik otak, mata dan sel rambut
-
Bergantung pada
refreshrate
-
Rentan distorsi,
glare dan flicker
-
Dimensi yang
besar dan berat sehingga memakan banyak ruang
2. LED
Monitor
LED (Light Emitting Diode)memiliki teknologi yang sama dengan LCD dengan
pengembangan lebih lanjut dari LCD yang memiliki efek display peningkatan pada
warna yang ditampilkan yaitu lebih banyak variasi warnanya. Karena
penggunaannya Light Emitting Diode sebagai back sumber cahaya, dari sebelumnya monitor LCD
menggunakan CCFL (Cold Cathode Flourescent Lamp) sebagai sumber cahaya di
belakang. Pada beberapa tipe LED memiliki fungsi dan fitur yang lebih lengkap
dibandingkan LCD, seperti kemampuan digital touch screen, digital TV internet,
digital TV tuner. LED mampu menghemat konsumsi listrik hingga 40-70%
dibandingkan dengan LCD dengan kemampuan menghasilkan gambar yang sangat tajam.
Cara kerja LED
Prinsip
kerja LED
Di dalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang akan mengeluarkan cahaya jika
elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat kimia ini, kita dapat
mengganti panjang gelombang cahaya yang dipancarkan, seperti infrared,
hijau/biru/merah dan ultraviolet.
Cara Kerja LED
Kita sudah tau bahwa LED adalah dioda, sehingga memiliki kutup ( polar ). Arah
arus konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. Dan bagaimana kita
dapat membedakan kutup-kutupnya ?? Perhatikan bahwa 2 kawat ( kaki ) pada LED
memiliki panjang yang berbeda. Kawat yang panjang adalah anoda sedangkan yang
pendek adalah katoda.
Ada cara lain lagi, yaitu jika kamu melihat dari atas, kamu akan mengetahui ada
sisi yang datar. Sisi yang datar itu adalah katoda. Jika kamu lihat ke
dalamnya, kamu dapat membedakannya berdasarkan bentuk yang terlihat.
Dan bagaimana dengan LED bertipe surface mount ( SMD ) ?
Prinsip kerjanya masih sama, hanya bentuknya saja yang berbeda. Ada beberapa
cara yang berbeda untuk menandai kutup dari LED SMD, Jadi cara yang terbaik
adalah mengecek pada datasheet.
Bagaimana
dalam memilih resistor ?
Mengapa kamu memerlukan resistor yang dirangkai seri dengan LED ? Karena tidak
ada pengatur kuat arusnya ! LED akan terbakar jika tanpa resistor.
Arus menentukan seberapa terang sebuah LED. Lebih besar arus maka lebih terang
pula LED itu. Arus pada LED seharusnya sekitar 10 – 20 mA. Ketika arus melewati
sebuah LED, jatuh tegangan pada LED sekitar 1,6 V, sebenarnya tergantung pada
arus juga. Jadi begitulah gunanya sebuah resistor.
Kemudian, Lihatlah datasheet sebuah LED. Lihatlah ke bawah sampai kamu melihat
beberapa grafik.
Terlebih dahulu lihatlah grafik sebelah kanan. Pilihlah terang LED yang diinginkan
dan pakailah grafik ini untuk menentukan arus yang diperlukan. Sebagai contoh,
Kita memilih intensitas luminous ( tingkat terang gelap sebuah LED ) sebesar 1,
diketahui bahwa arus sebesar 20 mA yang diperlukan.
Ini bearti bahwa arus 20 mA harus melewati LED untuk mendapatkan terangnya LED
sebesar 1. Sekarang, kita dapat menghitung jatuh tegangan pada LED berdasarkan
arus yang diketahui. Lihatlah grafik sebelah kiri pada 20 mA. Sekarang kamu
tahu bahwa jatuh tegangannya sebesar 1,85 V. Ketahuilah bahwa jatuh tegangan
pada LED tidak hanya sebuah fungsi dari arus, tetapi juga warna LED dan suhu
(disebabkan perbedaan zat kimia pada LED ).
Warna Beda Potensial
Infrared 1,6 V
Merah 1,8 V – 2,1 V
Jingga 2,2 V
Kuning 2,4 V
Hijau 2,6 V
Biru 3,0 V – 3,5 V
Putih 3,0 V – 3,5 V
Ultraviolet 3,5 V
Kemudian, menentukan berapa tegangan yang digunakan untuk LED. Contohnya,
jikakamu menggunakan regulator 5 V, bearti kamu menggunakan tegangan 5 V. Jika
kamu menggunakan baterei 6 V, bearti tegangan yang digunakan 6 V.
Terakhir, Gunakan persamaan ini ( berdasarkan hukum Ohm, V = IR )
(tegangan yang digunakan – jatuh tegangan )/ arus forward = nilai resistor
( 6 V – 1,85 V ) / 0,02 A = 207,5 ohms
LED tidak begitu sangat sensitif terhadap nilai resistor, Jadi jangan khawatir
jika kamu harus menggunakan resistor dengan toleransi besar.
Kelebihan Monitor LED
- Kontras gambar yang sangat tajam
hingga jutaan pixels
- Konsumsi listrik yang lebih hemat
dibandingkan dengan LCD
- Usia pemakaian LED lebih pajang
- Ukuran yang lebih slim lebih
ringan dari pada LCD
- Pencahayaan lebih baik
dibandingkan LCD
Kekurangan
Monitor LED
- Harga lebih mahal dibandingkan LCD
- Layar LED yang lebih tipis
cenderung lebih sensitif
3. LCD
Monitor LCD (Liquid Crystal Display) adalah monitor yang di susun
dengan menggunkan 'cairan cristal', sehingga menjadi bentuk yang ramping, dan
memberikan efek pada display yaitu lebih banyak warna di bandingkan dengan
monitor jadul (CRT). Cara kerja monitor LCD yakni kristal cair di dalamnya
disusun seperti sandwich antara potongan kaca terpolarisasi. Lampu neon
dibelakang panel memancarkan cahaya yang melewati substrat pertama. Muatan
listrik membuat sel-sel kristal menyelaraskan nada yang berbeda memungkinkan
cahaya untuk lulus melalui substrat kedua. Hasilnya adalah warna yang
menakjubkan yang ditampilkan pada layar, jadi tidak ada tabung katoda, tidak
ada lagi radiasi, tidak ada lebih banyak kepala atau sakit mata.
Cara kerja
LCD
Secara Sederhana LCD (Liquid Crystal Display)
terdiri dari dua bagian utama. yaitu Backlight dan kristal cair. Backlight
sendiri adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri dari 1 samp ai 4 buah (berteknologi
seperti) lampu neon. Lampu Backlight ini berwarna putih. Lalu bagaimana caranya
LCD bisa menampilkan banyak warna ? Disinilah peran dari kristal cair. Kristal
cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari
beberapa ratus cahaya dengan warna yang berbeda (jika anda masih ingat
Pelajaran Fisika). Beberapa ratus cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya
putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Warna yang akan dihasilkan
tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika beda sudut refleksi maka beda pula
warna yang dihasilkan. Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai
tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya. Dan karena tugas kristal cair
adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang
sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna. Kristal cair bekerja
seperti tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair akan
membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan
tampil di layar. Namun Jika ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan
menutup serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang menembus
(sehingga di layar akan tampil warna hitam). Jika ingin menampilkan warna
lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal cair.
Contrast ratio Contrast Ratio adalah
perbandingan tingkat terang (brightness) pada posisi paling putih dan paling
hitam. Pada waktu kristal cair menutup serapat-rapatnya untuk menghasilkan
warna hitam seharusnya tidak ada cahaya backlight yang menembusnya. Namun
kenyataannya masih ada cahaya backlight yang bisa menembus kristal cair
sehingga tidak bisa menampilkan warna hitam dengan baik. Inilah salah satu
kekurangan LCD. Jadi semakin besar Contrast Ratio maka semakin bagus pula LCD
dalam menampilkan warna. cara paling mudah untuk
mengetahui seberapa bagus Contrast Ratio LCD adalah dengan menampilkan warna
hitam di layar. Jika warna hitam tersebut cenderung abu-abu maka masih ada
sedikit cahaya backlight yang berhasil menembus kristal cair.
Response Time Kristal cair pada LCD bekerja
dengan cara membuka dan menutup layaknya tirai. Proses buka tutup ini
berlangsung sangat cepat (mengikuti pergerakan gambar di layar). Karena itulah
ada istilah Response Time di LCD. Response Time adalah waktu yang diperlukan
untuk berubah dari posisi kristal cair tertutup rapat (waktu menampilkan warna
hitam) ke posisi kristal cair terbuka lebar (waktu menampilkan warna putih).
Jadi semakin cepat response time maka semakin baik. Response Time yang lambat
akan menimbulkan cacat gambar yang disebut ghosting atau jejak gambar. Biasanya
pada objek yang bergerak cepat dan menimbulkan jejak gambar seperti beberapa
bujur sangkar yang terlihat seperti persegi.
Sudut Pandang (Viewing Angle) Monitor LCD
memiliki sudut pandang yang terbatas jika dibandingkan dengan monitor CRT.
Gambar objek pada monitor CRT bisa dilihat dengan jelas dari sudut 180 derajat
sekalipun. Namun tidak dengan monitor LCD. Jika pandangan kita sedikit bergeser
dari LCD maka gambar objek akan terlihat lebih gelap atau lebih terang. Jika
anda seorang yang butuh privasi maka hal ini tidak menjadi masalah karena orang
disamping anda tidak dapat melihat apa yang ada di monitor anda dengan mudah.
Akan tetapi jika anda ingin melihat film bersama-sama dengan teman-teman tentu
hal ini akan menjadi masalah.
Kelebihan
Monitor LCD
- Kualitas gambar lebih jernih dan
tajam dari monitor CRT
- Sinar yang dipancarkan oleh LCD
tidak melelahkan mata
- Konsumsi listrik lebih hemat
- Pengaturan display user frendly
atau mudah
- Dimensi yang tipis dan ringan
sehingga menghemat ruang
Kekurangan
Monitor LCD
- Layar LCD cenderung lebih sensitif
- Viewing angle terbatas, colour
depth terbatas dan gradasi warna kurang
- Tampilan gambar baik hanya di
resolusi native-nya
- Response time dan ghosting
- Harga lebih mahal, perlu perawatan
ekstra hati-hati dan dead pixel
4. O/Led
Organic
Light-Emitting Diode (OLED) atau
diode cahaya organik adalah sebuah semikonduktor sebagai pemancar
cahaya yang terbuat dari lapisan organik. OLED digunakan dalam
teknologi elektroluminensi,
seperti pada aplikasi tampilan layar atau sensor. Teknologi ini terkenal
fleksibel dengan ketipisannya yang mencapai kurang dari 1 mm.
Cara kerja
o/led
Mekanisme kerja OLED yaitu jika pada
elektrode diberikan medan listrik, fungsi kerja katode akan turun dan membuat
elektron-elektron bergerak dari katode menuju pita
konduksi di lapisan organik. Keadaan ini mengakibatkan munculnya lubang
(hole) di pita valensi. Anode
akan mendorong lubang untuk bergerak menuju pita
valensi bahan organik. Keadaan ini mengakibatkan terjadinya proses
rekombinasi elektron dan lubang di dalam lapisan organik dimana elektron akan
turun dan bersatu dengan lubang lalu memberikan kelebihan energi dalam bentuk foton
cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Pada akhirnya
akan diperoleh satu jenis pancaran cahaya dengan panjang gelombang tertentu
bergantung pada jenis bahan pemancar cahaya yang digunakan.
Kelebihan o/led
- Tampilan OLED baru dan menarik.
Layar terbuat dari gabungan warna dalam kaca transparan sangat tipis
sehingga ringan dan fleksibel.
- Kemampuan OLED untuk beroperasi
sebagai sumber cahaya yang menghasilkan cahaya putih terang saat
dihubungkan dengan sumber listrik.
- Konsumsi daya listrik yang rendah dan terbuat
dari bahan organik menjadikan OLED sebagai teknologi ramah lingkungan.
- Biaya operasional yang relatif
rendah dan proses perakitan yang relatif sederhana dibandingkan LCD. OLED
dapat dicetak ke atas substrat yang sesuai dengan menggunakan teknologi pencetak tinta semprot (inkjet printer).
- Memiliki jangkauan wilayah warna,
tingkat terang, dan tampilan sudut pandang yang sangat luas. Piksel OLED
memancarkan cahaya secara langsung sedangkan LCD menggunakan teknologi cahaya belakang (backlight) sehingga tidak
memancarkan warna yang sebenarnya.
- OLED memiliki waktu reaksi yang
lebih cepat. Layar LCD memiliki waktu reaksi 8-12 milisekon, sedangkan
OLED hanya kurang dari 0.01 ms.
- OLED dapat dioperasikan dalam
batasan suhu yang lebih lebar.
Kekurangan o/led
- Masalah teknis OLED yaitu masa
bertahan bahan organik yang terbatas, sekitar 14.000 jam dibandingkan
layar datar lain yang bisa mencapai 60.000 jam. Pada tahun 2007, masa
bertahan OLED dikembangkan menjadi 198.000 jam.
- Kelembaban dapat memperpendek umur
OLED. Bahan kandungan organik di dalam OLED dapat rusak jika terkena air.
- Pengembangan proses segel (improved sealing process) dalam
praktik pembuatan OLED dapat membatasi masa bertahan tampilan.
- Dalam piranti OLED multi-warna
yang ada sekarang, intensitas cahaya
yang dihasilkan untuk warna tertentu belum cukup terang.
- Harga produk yang cenderung mahal
sehingga masih belum terjangkau oleh kalangan umum.
5. Plasma
Plasma
adalah bahan yang memiliki ion tinggi dan netral secara elektris. Plasma ini
terdiri atas partikel ion, elektron, dan netral. Di dalamnya selalu terdapat
jumlah yang sama antara elektron dan ion positif.
Dalam plasma, elektron sudah dipisahkan dari nukleus inti.
Jadi, sebuah plasma terdiri atas banyak ion dan elektron lalu merupakan
penghantar lisrik yang sangat baik dan mudah dipengaruhi medan magnet. Elektron
ini bisa dipisahkan dari nukleus dengan cara pemanasan. Terdapat sejumlah
keunggulan dari displai plasma. Jika digunakan untuk menonton tv tentu saja
plasma ini memiliki resolusi yang lebih tinggi daripada tv biasa. Scanning
garis yang biasa terdapat di CRT biasa juga tidak akan terlihat.
Cara kerja Plasma
Plasma Monitor merupakan teknologi
monitor dengan display datar. Dengan teknologi plasma (gas), ketipisan layar
dapat dibuat sebanding dengan LCD, namun memiliki karakteristik citra yang
lebih baik dan ukuran layar yang lebih besar. Plasma gas menggunakan fosfor
untuk menghasilkan cahaya seperti halnya CRT. Perbedaannya adalah bagaimana
energi diberikan kepada fosfor agar fosfor berpendar. Pada plasma gas, tiap sel
warna memiliki gas yang bertekanan rendah yang terletak di belakangnya.
Tegangan tinggi pada elektroda sel tersebut akan membuat gas bergerak mengarah
ke plasma. Radiasi ultraviolet yang dihasilkannya akan mengeksitasi fosfor pada
layar dan akan memendarkannya sehingga tertangkap oleh mata kita. Hal ini
membuat layar plasma gas berpendar tanpa perlu adanya bantuan cahaya dari
belakang layar. Kontras pada plasma gas akan lebih baik dibandingkan LCD.
Tampilan pada monitor plasma gas dapat dibuat lebih besar dibandingkan LCD.
Ukuran terbesar yang sedang dikembangkan pada plasma gas sudah mencapai 40
inci, sementara LCD baru mencapai 20 inci. Selain itu, sudut pandang pada
plasma gas dapat selebar CRT. Kalau Anda suka menonton pertandingan olah raga
atau musik, layar monitor raksasa yang dipasang di sudut-sudut arena tertentu
menggunakan teknologi ini.
Kelebihan
Monitor Plasma
- Display plasma hampir menyerupai
kemampuan monitor CRT, dengan contrast ratio tinggi (10.000 : 1)
- Reproduksi warna sangat baik dan
level black rendah
- Hampir tidak ada reponse time dan
sudut pandang (viewing angle) sangat baik
- Bentuk ramping
Kelemahan
Monitor Plasma
- Harga relatif mahal
- Memiliki ukuran pixel pitch yang
besar
- Memiliki bobot yang sangat besar
- Konsumsi daya dan operasional suhu
yang tinggi
- Cell plasma untuk perwakilan tiap
pixel gambar hanya memiliki fungsi on/off sehingga reproduksi warna jauh
lebih terbatasi dibandingkan tipe CRT ataupun LCD
6. Touch Screen
Touchscreen atau touch panels, atau touch
monitor merupakan sebuah perangkat komputer yang biasanya digunakan untuk
menampilkan informasi grafikal dan visual yang merupakan output dari sebuah
perangkat komputer. Namun, yang membedakannya dengan monitor atau layar
televisi biasa adalah apa yang ditampilkan di dalamnya dapat secara langsung
berinteraksi fisik dengan penggunanya. Maksudnya, Anda dapat langsung menyentuh
layar penampil tersebut dengan tangan atau alat bantu untuk mengakses apa yang
ditampilkan di dalamnya.
Cara Kerja Touchscreen
Sebuah layar touchscreen yang paling sederhana terdiri dari tiga buah komponen
utama dalam bekerja. Komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Touch Sensor
2. Controller
3. Software driver
Touch Sensor
Touch sensor merupakan sebuah lapisan penerima input dari luar monitor.
Input dari touchscreen adalah sebuah sentuhan, maka dari itu sensornya juga
merupakan sensor sentuh.
Controller
Controller merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan antara
sensor dengan perangkat komputer yang akan memproses sentuhan tersebut.
Software driver
Software driver merupakan sebuah software pengatur yang diinstal pada perangkat
komputer atau PC Anda yang tugasnya adalah untuk mengatur agar perangkat
touchscreen dan komputer dapat bekerja sama untuk digunakan dalam berbagai
macam keperluan.
Keterangan:
1. Touch sensor
2. Controller
3. Software driver
Teknologi Touchscreen
Berikut ini adalah beberapa teknologi touchscreen yang masing-masing memiliki
fungsi dan kegunaannya tersendiri dalam aplikasinya:
>> Capasitive Touchscreen
>> Surface Wave Touchscreen
>> Resistive Touchscreen
Capasitive Touchscreen
Touchscreen jenis ini memiliki cara kerja yang cukup rumit, namun sangat andal
dalam ketahanan dan kejernihannya.
Surface Wave Touchscreen
Teknologi touchscreen yang satu ini memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk
mendeteksi kejadian di permukaan layarnya. Di dalam monitor touchscreen ini
terdapat dua tranduser, pengirim dan penerima sinyal ultrasonik.
Produk Microsoft terbaru:
Microsoft Surface: a touch screen table
Resistive Touchscreen
Touchscreen yang termasuk dalam jenis ini adalah touchscreen yang layarnya
dilapisi oleh sebuah lapisan tipis berwarna metalik yang bersifat konduktif dan
resistif terhadap sinyal-sinyal listrik.
Kekurangan layar sentuh
Namun touchscreen ini juga bukannya tanpa kelemahan. Meskipun secara fisik
kebal terhadap gangguan elemen-elemen luar, kinerja dari layar sentuh ini dapat
diganggu oleh elemen-elemen seperti debu, air, dan benda-benda padat lainnya.
Kelebihan TouchScreen
o
Layar yang lebar,
Gadget(Hp,ipad,tablet) yang menggunakan Touch Screen cenderung memiliki layar
yang lebar dan luas, hal ini menjadikan kita lebih leluasa dalam melakukan
aktivitas apapun di Gadget(Hp,ipad,tablet) yang kita miliki seperti browsing
(berselancar di dunia maya), sms, nonton video dsb. dan Gadget Touch Screen lah
yang bisa memaksimalkan keinginan kita tersebut.
o
Desain yang menarik,
Gadget(Hp,ipad,tablet) Touch Screen yang bermunculan memang menawarkan desain
yang elegan, keren dan menarik, bagi kita memiliki desain gadget yang menarik
adalah keinginan utama. inilah fakta mengenai kelebihan gadget Touch Screen.
Kekurangan TouchScreen
o
Biaya perawatan yang mahal, Terkait
masalah perawatan, Gadget Touch Screen bisa dibilang cukup mahal, karenanya
kita sebagai pemilik Gadget touchscreen harus pintar merawatnya, terutama pada
wilayah layar yang mudah sensitif ketika terkena benda keras, jatuh dari lemari
dsb. dan juga terkait masalah kebersihan gadget layar sentuh yang kita miliki
o
Tingkat sensitifitas layar yang
kurang, Terkadang ada beberapa gadget Touch Screen yang memiliki tingkat
sensitifitas layar yang kurang, sehingga membuat kita kurang nyaman ketika memakainya.
o
Tombol huruf yang kecil, Huruf pada
gadget layar sentuh kebanyakan sudah memakai model qwerty, dan itu semua
relatif berukuran kecil. Bayangkan bagi kita yang memiliki jari yang besar,
pasti akan kesulitan dalam menulis sms.
Sumber